Minggu, 30 Oktober 2011

Baru baru ini kita memperingati hari Sumpah Pemuda loh. Tapi kenapa ya, kok yang muncul di berita-berita entah itu media cetak maupun elektronik bukan berita yang menggambarkan persatuan dan kesatuan kita sebagai satu bangsa?
Yang ada malah berita mengenai kerusuhan, demo, bahkan sampai tawuran. Yang bikin miris lagi, kejadian itu terjadi tepat pada saat hari Sumpah Pemuda. Padahal tercetusnya Sumpah Pemuda di masa lampau itu tujuannya adalah persatuan dan kesatuan bangsa loh,tapi kenapa nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya mulai bergeser bahkan menghilang? Menurut saya, ini merupakan kemunduran moral kebangsaan kita. Padahal bangsa yang kuat adalah bangsa yang mau bersatu dan bergerak maju!
Karena itu, diperlukan suatu gerakan yang bisa mengubah bangsa ini ke arah yang lebih baik. Tanamkanlah dalam diri kita masing masing semangat untuk bersatu, bukan semangat untuk bercerai berai!

Berhentilah memulai pertengkaran!
Salah satu yang sering jadi problem bangsa ini adalah pertengkaran. Seakan-akan kalau tidak bertengkar rasanya ada yang kurang. Coba deh bayang kan,berapa besar energi yang terbuang sia-sia kalau kita bertengkar bahkan sampai ke arah anarkis. Yang ada kita malah rugi, baik itu rugi secara jasmani,rohani, maupun materiil. Daripada membuang energi kita sia-sia, lebih baik salurkan energi kita ke arah yang positif yang justru mendatangkan keuntungan bagi kita.

Jangan mudah terhasut dan naik pitam!
Tidak semua informasi yang kita terima atau kita dengar itu benar loh! Jadi kita harus berhati-hati dan menyeleksi dahulu informasi yang kita terima. Socrates dalam teorinya memberikan beberapa panduan bagi kita dalam menyeleksi informasi yang ada,simple kok:
1. Baik
Apakah informasi itu bernilai positif? Apakah sumber info itu bisa di percaya?
2. Benar
Apakah informasi itu nilai validitas/kebenarannya tinggi? Apa ada bukti pendukung yang membenarkan info itu?
3. Berguna
apakah info itu berguna bagi diri kita dan atau orang lain?
Jadi gampangnya, kalau info yang kita terima itu tidak memenuhi ketiga kriteria itu, maka tidak perlu kita dengarkan lagi atau terhasut pada info itu.


Untuk memulai sesuatu yang besar, harus di awali dari hal yang kecil. Untuk mengubah bangsa, harus diawali dengan mengubah sikap diri sendiri.

"Hanya ada 1 negara, yg menjadi negaraku. Ia tumbuh dgn perbuatan & perbuatan itu, perbuatanku" -Hatta kutip De Clercq-

Selasa, 14 Desember 2010

Lambang Garuda Pada Kaos Timnas di gugat?

Baru baru ini masyarakat Indonesia sedang dilanda euphoria pertandingan sepak bola yang diselenggarakan oleh Suzuki (Suzuki Cup). Timnas Indonesia berhasil mencapai tingkat semifinal dan akan berhadapan dengan Timnas Filipina. Bisa dikatakan semua masyarakat Indonesia memberikan dukungan dan berharap Timnas Indonesia dapat lolos ke tingkat berikutnya, yaitu final. Namun sayangnya di tengah tengah euphoria itu masyarakat dikagetkan dengan munculnya gugatan terhadap penggunaan lambang Garuda pada kaos Timnas Indonesia. Gugatan ini mengundang kontroversi bahkan bisa saja masalah ini membuat semangat juang Timnas kita menjadi menurun.
Menurut saya, gugatan itu dibuat pada saat yang tidak tepat! Tinggal 2 hari lagi Timnas kita akan bertanding, malah diusik dengan adanya gugatan itu! Yang utama juga, penggunaan lambang Garuda di kaos Timnas kita saya rasa tidak mengandung unsur pelecehan dan tidak melanggar aturan yang ada! Justru penggunaan lambang Garuda itu menurut saya akan menambah semangat, kebanggaan, serta rasa nasionalisme baik bagi Timnas kita maupun bagi masyarakat Indonesia.
Untuk Timnas Indonesia, SEMANGAT! kalahkan lawan lawanmu!
"Garuda didadaku, Garuda kebanggaanku! Ku yakin hari ini pasti menang!!!"